Vita Marissa, Pemain Flypower Promosi ke Pelatnas Cipayung
Berbekal status sebagai juara Kejuaraan Nasional Bulutangkis 2015 di Jakarta, pebulutangkis Vita Marissa memiliki hak otomatis kembali masuk ke Pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Cipayung, Jakarta Timur.
Dalam ajang Kejurnas 2015, Vita yang selama ini dikontrak perusahaan aparel Flypower dan tampil berpasangan dengan Rafiddias Akhdan Nugroho sukses sebagai kampiun. Di final, duet binaan klub Djarum itu mengalahkan Riky Widianto/Annisa Saufika (Pelatnas PBSI), 16-21, 21-10, 21-18.
Atas prestasi sebagai juara Kejurnas PBSI tersebut, Rafiddias/Vita pun otomatis kembali dipromosikan ke Pelatnas PBSI di Cipayung. Sebenanrnya, kedua pemain ini sebelumnya pernah mencicipi pembinaan di Cipayung. Hanya pada 2009 Vita meninggalkan pelatnas, sementara Rafi baru pada pertengahan tahun 2014 dikembalikan ke Djarum.
Promosi dan degradasi memang menjadi agenda rutin tahunan PP PBSI. Penilaian pemain pelatnas dilakukan lewat pemantauan tim Pembinaan dan Prestasi (Binpres) selama satu tahun penuh.
“Penilaian promosi dan degradasi bukan cuma dari hasil kejuaraan saja, tetapi dari latihannya juga kami pantau. Si atlet ini sudah memperlihatkan kemajuan yang kita inginkan atau belum?” ujar Rexy Mainalky, Kabid Binpres PP PBSI seperti dikutip Badminton Indonesia.
Pada Kamis, 17 Desember 2015, PP PBSI telah mengumumkan nama-nama pemain yang promosi dan degradasi dari Pelatnas Cipayung melalui twitter dan situs Badminton Indonesia. Di antara 66 pemain yang dipromosikan terdapat nama Rafiddias/Vita di nomor ganda campuran.
Yang menjadi menarik dari pemanggilan Vita ini adalah, pemain kelahiran Jakarta, 4 Januari 1981 ini sebelumnya pernah menyatakan tahun 2015 adalah tahun terakhir berkiprah di ajang perbulutangkisan Tanah Air. Dia menyebut akan gantung raket.
Jauh-jauh hari, Vita telah memberikan tanda-tanda akan pensiun ketika tampil pada BCA Indonesia Terbuka Premier Super Series di Jakarta, Juni 2015. Dia juga menyebut penampilan pada turnamen Indonesia Masters Grand Prix Gold di Malang, awal Desember serta Kejurnas PBSI di Jakarta, adalah laga pamungkasnya sebagai pemain.
Namun, dengan status sebagai juara Kejurnas PBSI 2015, Vita memang berhak mendapatkan tiket promosi otomatis ke pelatnas.
“Menilik regulasi PBSI sendiri, saya memang dapat tiket otomatis ke pelatnas setelah menjadi juara di Kejurnas lalu,” kata Vita. (*)
Berikut daftar promosi dan degradasi tim nasional PBSI 2015:
Tunggal Putra
Promosi: Ihsan Maulana Mustofa, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Firman Abdul Kholik, Muhammad Bayu Pangisthu, Panji Ahmad Maulana, Enzi Shafira, Krisna Adi Nugraha, Reksy Aureza Megananda dan Vega Vio Nirwanda.
Degradasi: Riyanto Subagja dan Redy Perdana.
Tunggal Putri
Promosi: Linda Wenifanetri, Bellaetrix Manuputty, Hanna Ramadini, Fitriani, Gregoria Mariska Tunjung, Dinar Dyah Ayustine dan Desandha Vegarani Putri.
Degradasi: Priskila Siahaya
Ganda Putra
Promosi: Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Ricky Karanda Suwardi, Angga Pratama, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Rian Agung Saputro, Berry Angriawan, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira, Ade Yusuf Santoso, Muhammad Rian Ardianto, Fajar Alfian, Hardianto, Kenas Adi Haryanto, M. Fachrikar Adma P dan Muh. Reza Pahlevi.
Degradasi: Hantoro dan Rian Swastedian
Ganda Putri
Promosi: Greysia Polii, Nitya Krishinda Maheswari, Della Destiara Haris, Rosyita Eka Putri Sari, Anggia Shitta Awanda, Ni Ketut Mahadewi Istarani, Maretha Dea Giovani, Tiara Rosalia Nuraidah, Rika Rositawati, Rizki Amelia Pradipta, Meirisa Cindy Sahputri, Nisak Puji Lestari, Serena Kani dan Mychelle Chrystine Bandaso.
Degradasi: Gebby Ristiyani Imawan, Suci Rizki Andini dan Melvira Oklamona
Ganda Campuran
Promosi: Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Praveen Jordan, Debby Susanto, Edi Subaktiar, Gloria Emanuelle Widjaja, Ronald Alexander, Melati Daeva Octavianti, Riky Widianto, Anissa Saufika, Hafiz Faisal, Shella Devi Aulia, Alfian Eko Prasetya, Masita Mahmudin, Richi Puspita Dili, Rafiddias Akhdan Nugroho, Vita Marissa, Rinov Rivaldy dan Vania Arianti Sukoco.
Degradasi: Lukhi Apri Nugroho dan Zakia Ulfa