Ambisi besar Hariyanto Arbi untuk terus mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional akhirnya terwujud. Juara All England 1993 dan 1994 serta Juara Dunia 1995 di Lausanne, Swiss ini sukses membawa tim Musica Flypower menjadi juara dalam kejuaraan bulutangkis International Foo Kok Keong Cup V/2016 di Malaysia.
Kejuaraan beregu khusus pemain veteran di atas usia 35 tahun tersebut berlangsung 15-17 Juli di Kelab Shah Alam, Selangor. Di final yang dihelat Minggu (17/7), tim Musica Flypower tanpa kesulitan berarti menekuk Thailand 3-0.
“Saya tentu saja senang dan bangga bisa kembali mengharumkan nama Indonesia setelah bersama tim Musica Flypower menjadi juara di Malaysia,” kata Hari, sapaan akrab pemilik predikat Smash 100 Watt ini.
Bagi tim Musica Flypower, kemenangan kali ini makin mengukuhkan dominasinya dalam kejuaraan beregu khusus pemain veteran ini. Sukses ini merupakan kemenangan keempat secara beruntun sejak 2013.
Sebelumnya, tim Merah-Putih yang bermaterikan sejumlah bekas pemain nasional ini di semifinal juga menang 3-0 atas tim Malaysia B. Karena sudah tidak menentukan lagi, dua partai berikutnya tidak dipertandingkan lagi.
Baik di semifinal maupun final, susunan pemain Musica Flypower tidak berubah. Tim ini mengandalkan Bobby Ertanto/Simbarsono Sutanto di KU total umur 110 tahun. Lalu, Hariyanto Arbi/ Vita Marissa di ganda campuran, berikutnya Tri Kusharjanto/Tri Cahyo (KU 90 tahun), Flandy Limpele/Hadi Saputra (ganda bebas), dan Eddy Hartono/Hendry S (KU 100 tahun).
“Kita bersyukur bisa kembali mempertahankan tropi kejuaraan ini. Semua pemain mampu menampilkan performa terbaiknya,” ujar manajer tim Effendy Widjaja.
Kejuaraan ini diikuti 12 tim yang datang dari Hong Kong, Taiwan, Thailand, Singapura, Indonesia, Australia, dan tuan rumah Malaysia.
Selain Hari, tim Musica Flypower kembali diperkuat sejumlah bekas pemain nasional. Mereka adalah, Simbarsono Sutanto, Heryanto Saputra, Bobby Ertanto, Hendry S., Eddy Hartono, Hadi Saputra, Flandy Limpele, Tri Kusharjanto, Tri Cahyo, Vita Marissa, Meiliana Jauhari, dan Effendy Widjaja, yang merangkap sebagai manajer tim.
“Target kami untuk bisa tampil sebagai juara sudah terwujud. Ini menunjukkan bahwa mantan pemain-pemain kita tetap memiliki prestasi kendati kini tidak menjadi pemain timnas lagi,” tegas Effendy yang akrab dipanggil dengan sebutan Koh Aven ini. (*)