Kejuaraan bergengsi Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) 2017 kembali digelar di delapan kota besar di Tanah Air. Ajang ini merupakan rangkaian kejuaraan bulutangkis terbesar di Indonesia yang mempertandingkan nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran di kelompok remaja (U-17), taruna (U-19), dan dewasa.
Seperti tahun 2016, tahun ini Djarum Sirnas akan berlangsung di delapan kota. Kota-kota yang menjadi tuan rumah adalah, Manado pada 13 -18 Maret, lalu Balikpapan (27 Maret–1 April), Jakarta (1-6 Mei), Bandung (17-22 Juli), Semarang (21-26 Agustus), Batam (4-9 September), Mataram (2-7 Oktober), dan Surabaya (23-28 Oktober).
Sebagai perusahaan aparel yang memiliki komitmen dan kepedulian tinggi terhadap pembinaan bulutangkis di Tanah Air, Flypower juga kembali ikut berpartisipasi dalam gawean ini. Dalam ajang yang di setiap serinya menyediakan hadiah total Rp220 juta ini, Flypower berpartisipasi dengan menyediakan seluruh kebutuhan shuttlecock yang dipakai untuk bertanding.
“Flypower memang memiliki komitmen dan kepedulian tinggi untuk terus ikut mendukung pembinaan perbulutangkisan di Tanah Air. Dalam seluruh kegiatan Djarum Sirnas 2017 ini, Flypower akan menyediakan semua kebutuhan shuttlecock yang digunakan untuk bertanding,” kata Direktur Utama PT Flypowerindo, Hariyanto Arbi.
Menurut juara All England 1993 dan 1994, serta juara dunia 1995 di Lausanne, Swiss tersebut, sejak bergulirnya Djarum Sirnas, Flypower terus berusaha selalu menjadi pendukung kegiatan ini. Pada tahun-tahun sebelumnya, Flypower malah tampil sebagai co-sponsor kejuaraan ini.
“Flypower akan terus ikut mendukung penyelenggaaran Djarum Sirnas. Sebab, dari ajang ini diharapkan muncul bibit-bibit pemain potensial untuk dipasok ke Pelatnas Cipayung,” tambah Hari.
Dari delapan rangkaian sirnas 2017, tiga di antaranya berkategori premier. Yaitu, Jakarta, Bandung, dan Surbaya. Tahun 2016, kategori premier hanya berlangsung di Jakarta dan Surabaya.
Sirnas merupakan salah satu wadah uji kompetensi serta efektivitas program latihan yang dijalankan atlet selama berada di klub. Lewat sirnas pula muncul bibit-bibit potensial yang nantinya mengemban tugas untuk melanjutkan tongkat estafet dari para senior serta mendukung berjalannya roda regenerasi di masa yang akan datang.
“Bagi PP PBSI berharap dengan diselenggarakannya sirkuit nasional, semoga pembinaan di daerah dan klub-klub menjadi lebih baik. Sehingga bisa melahirkan atlet-atlet berkualitas untuk regenerasi di level nasional, karena ujung tombak pelatnas ada di daerah dan klub,” tutur Ricky Soebagdja, Humas dan Media PP PBSI. (*)
Kalender Djarum Sirkuit Nasional 2017:
- Manado, 13-18 Maret
- Balikpapan, 27 Maret–1 April
- Jakarta, 1-6 Mei
- Bandung, 17-22 Juli
- Semarang, 21-26 Agustus
- Batam, 4-9 September
- Mataram, 2-7 Oktober
- Surabaya, 23-28 Oktober