Djarum Badminton All Stars di Makassar Hariyanto Arbi Berbagi Ilmu

12.Djarum-Badminton-All-Stars-di-Makassar-Hariyanto-Arbi-Berbagi-Ilmu

Tidak hanya partai Arbi Mainaky vs Mainaky Family. Dalam acara Djarum Badminton All Stars di GOR Sudiang, Makassar, 31 Mei-1 Juni 2013, juga memanggungkan pertandingan terbesar “Duel Sang Juara Dunia”. Pasangan Ricky Ahmad Soebagdja/Rexy Ronald Mainaky yang merupakan Juara Dunia 1995 di Lausanne, Swiss ditantang Sigit Budiarto/Candra Wijaya, Juara Dunia 1997 di Glasgow, Skotlandia.

Partai ini juga tidak kalah kocak. Aksi Ricky Soebagdja dan Sigit, tak kalah edan untuk mengimbangi kelakukan konyol Rexy. Ketika pertandingan masih berjalan, Ricky kerap meninggalkan Rexy di lapangan untuk minum. Begitu sebaliknya.

“Pertandingan bulutangkis harus menghibur. Makanya apa yang kami tampilkan tadi semata-mata agar cabang olahraga ini tetap diminati penonton,” aku Ricky, yang kini menjadi Kasubid Humas dan Social Media PP PBSI.

Sebelumnya, para Legenda Hidup Bulutangkis Indonesia seperti Christian Hadinata, Heryanto Saputra, Hastomo Arbi, Eddy Hartono, Lius Pongoh, Hariyanto Arbi, Sigit Budiarto, Susy Ogeh, Rosiana Tendean, serta pemain bintang PB Djarum seperti Maria Kristin Yulianti (peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008), hingga Vita Marissa/Praveen Jordan (juara Malaysia Grand Prix Gold 2013), dll., terjun langsung untuk berbagi ilmu dan ketrampilan bermain tepok bulu.

Para pemain legenda itu juga membagikan ilmu dan ketrampilannya dengan menggelar coaching clinic. Sekitar 300 pemain cilik dari kelompok umur 10-12 tahun dan 13-15 tahun, serta pelatih lokal, berpartisipasi dalam acara ini.

“Semoga dari kegiatan Djarum All Stars ini ada maanfaat yang bisa didapat dalam pembinaan atlet muda di Makassar. Masa lalu cukup banyak sumbangsih daerah Sulsel bagi perbulutangkisan, tak hanya untuk lingkup nasional tetapi juga internasional,” kata Christian.

Selama menjalani klinik kepelatihan, Hari begitu sabar. Dia dengan tekun berbagi ilmu kepada para pemain muda. Mulai dari cara memegang raket yang benar, langkah kaki yang efisien, dan cara memukul shuttlecock yang tepat. Pendeknya, seluruh ilmu yang dikuasai, dibagikan kepada pemain-pemain masa depan tersebut.

“Saya melihat banyak bibit pemain berbakat dari Makassar. Kalau mereka bisa ditangani dengan baik dan benar, rasanya kelak akan banyak pemain andal lahir dari Makassar ini,” sebut Hari.

Sementara itu, menurut Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, acara Djarum Badminton All Stars 2013 di Makassar ini merupakan bentuk nyata dan kelanjutan dari Program Bakti Olahraga Djarum Foundation yang sudah bergulir sebelumnya di kota Purwokerto (Jateng), Malang (Jatim) hingga Palembang (Sumsel). Di kota-kota tersebut, animo dan antusiasme masyarakat begitu luar biasa.

“Kami tiada henti-hentinya untuk terus menerus memasalkan dan memopulerkan cabang bulutangkis ke berbagai kota besar di Tanah Air,” sebut  Yoppy Rosimin.

Dipilihnya Kota Makassar untuk kegiatan ini memang tidak salah. Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan ini merupakan salah satu kantung-kantung penghasil dan sumber bibit pemain bulutangkis berbakat sejak dulu. Nama pebulutangkis nasional seperti Rosiana Tendean, Susy Ogeh, Aras Razak, hingga Khaeriah Rosmini, muncul dari kota ini.

”Bulutangkis merupakan cabang olahraga kebanggaan bangsa Indonesia, karena itu layak harus terus dijaga popularitas dan kebesarannya. Lewat acara-acara Djarum Badminton All Stars seperti ini, kami berusaha untuk menjaga popularitas bulutangkis agar berkembang pesat.

Menu